Kamis, 25 September 2014

Dandelion Dalam Rindu

Sahabat seli kecil,untuk hari ini postingan dandelion masih tentang cerpen nih. jadi buat kalian yang suka baca cerpen postingan kali ini bisa juga jadi referensi baca untuk kalian.

Berikut cuplikan cerpennya ya!!!

Syira bangun tidur, bola matanya belum penuh berpijar. Ia masih mengucek-ucek kedua matanya. Rambutnya pun acak-acakan. Seperti biasa tangan kirinya membawa boneka kelinci berwarna abu-abu, kumal dan bau pesing. Sedang tangan kanannya memegang botol susu. Pemandangan rutinitas yang biasa dilihat Widya sepulang sekolah.

“Kakak…kakak Dya,“ ucap Syira manja menghampiri Widya. Widya segera berlari menuju kamarnya. Ia paling tak suka bila sepulang sekolah adik satu-satunya itu selalu bergelayut manja. Apalagi dalam keadaan bau. Gadis remaja kelas dua SMP itu memasang wajah tak bersahabat, hingga adiknya merasa ketakutan.
“Huuhhh..sebeel,” gumam Widya membanting tubuhnya di atas spring bed.
“Kakak…kakak Dya,” tangis Syira merebak. Dan keadaan itu biasanya diatasi oleh bibi, pengasuh Syira. Gadis kecil berpipi tembem itu akan diam bila digendong bibi dan diajaknya bermain. Raungan tangis itu ternyata tak berhenti, malah semakin lama semakin menjadi. Dalam kamar Widya mendengar semua jeritan tangisan itu meski dalam hatinya Widya merasa iba, namun jadwal ulangan dan setumpuk pe-er membuat kepalanya terasa berat. “Ah...andai mama masih ada,“ desahnya. Lalu, tiba-tiba sudut matanya berair. Cairan bening itu mengalir perlahan membasahi kedua pipinya. Menangis.

untuk kelanjutan ceritanya bisa dibaca sendiri ya di link dibawah ini...

Selamat membaca ya!!!
Semangat dan sukses untuk kita semua ya!!!!

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar